Adapun bentuk-bentuk kompetensi
kepribadian konselor yang diharapkan oleh siswa adalah
1.
Konselor yang tidak
arogan/sombong
2.
Sabar dan
toleransi
3.
Bisa
menciptakan suasana yang menyenangkan
4.
Enak diajak
curhat
5.
Murah senyum
dan ramah
6.
Adil dan
bijaksana
7.
Profesional
dalam mengampu sesuai dengan bidang keahlianya
8.
Dapat
mengelola kelas dengan baik
9.
Disiplin
10. Bisa menjadi tauladan yg baik bagi siswa
sebagai peserta didik
11. Bisa memahami siswa
12. Mampu memberi motivasi dan nasehat
13. Berpenampilan menarik
Lebih lanjut
dijelaskan bahwa bentuk-bentuk kompetensi kepribadian konselor yang diharapkan
oleh siswa adalah
1. Konselor yang tidak arogan/sombong
Konselor
di sekolah diberi kebebasan melakukan pelayanan bimbingan konseling sesuai
dengan teknik dan metode bimbingan konseling tanpa harus arogan. Tentunya siswa
sangat memiliki ekspektasi terhadap konselor untukyang tidak sombong dan
membanggakan diri, apalagi membanggakan kelebihan anak kandungnya dirumah.
2. Sabar dan toleransi
Konselor mesti memberikan
kesabaran, toleransi untuk membimbing siswa. Siswa yang datang menemui konselor
bukan berarti siswa itu bodoh, cengeng, dan lemah tetapi siswa menyadari
bahwasanya siswa membutuhkan orang untuk menoptimalkan potensi yang mereka
miliki. Siswa sebagai manusia yang punya rasa ingin dihargai.
3. Bisa
menciptakan suasana yang menyenangkan
Siswa sangat senang
jika konselor mampu menciptakan suasana bimbingan konseling yang menyenangkan
sehingga membuat siswa tidak bosan dan siswa mengikuti layanan konseling dengan
hati yang ikhlas dan sungguh-sungguh. Hal ini dapat menunjang keberhasilan
pembelajaran, pengajaran dan pendidikan di sekolah.
4. Enak diajak
curhat
Bahwa setiap siswa
itu pasti punya masalah, bisa jadi masalah yang tersebut mengganggu kegiatan
belajar maupun yang tidak. Tapi kebanyakan masalah itu bisa menggangu kegiatan
belajar siswa, jadi tidak konsentrasi karena sedang ada masalah. Maka siswa
menginginkan ada tempat mengadu atau tempat bercerita disekolah salah satunya konselor.
Pentingnya seorang konselor bisa dekat dengan siswa, siswa akan senantiasa
menceritakan masalahnya dan konselor tersebut diharapkan bisa memberi solusi
untuk meringankan beban masalah siswa tersebut, dengan ini diharapkan kegiatan
belajar akan kembali normal. Perlu diperhatikan juga, curhat disini bukan
berarti bimbingan konseling tempat curhat semata.
1.
Murah senyum
dan ramah
Senyum adalah salah satu kriteria
yang didambakan siswa terhadap konselor. Misalnya konselor sedang bejalan
dimanapun saat ketemu dan siswanya menyapa kalau guru itu tidak senyum pasti
siswa akan jadi jengkel. Sedangakan dengan senyum dan saling menyapa akan
menambah keakraban antara keduanya siswapun akan lebih senang terhadap
bimbingan konseling walaupun jam masuk lokal konselor sedikit.
2. Adil dan bijaksana
Setiap
siswa itu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Kadang perhatian konselor
hanya berpusat pada siswa yang pandai.
Padahal siswa yang kurang pandai itu juga butuh perhatian, atau
sebaliknya konselor lebih memperhatikan siswa yang kurang pandai atau siswa
yang mengalami tingkat permasalahan lebih tinggi. Pada situasi seperti ini
sebetulnya sangat banyak siswa yang hatinya merintih ingin sekali mendapat
perhatian yang adil dan bijak dari konselor.
3. Profesional dalam mengampu sesuai dengan
bidang keahlianya
Siswa yang mempunyai
taraf kebosanan dalam belajar di sekolah, maka siswa sangat menginginkan guru
yang masuk kedalam kelas mereka berbeda. Misalnya jam pertama dan kedua mereka
belajar sosiologi, jam ketiga dan keempat pastinya siswa senang lagi wajah baru
yang masuk ke ruangan kelas mereka. Namun karena guru mata pelajaran sosiologi
yang masuk jam pertama dan kedua juga menjabat sebagai konselor maka haru masuk
lagi ke kelas tersebut jam berikutnya. Jadi dalam satu hari itu siswa berhadapan
di kelas dengan guru yang sama dua kali, hal ini akan membuat jenuh dan bosan
pada diri siswa. Maka konselor harusnya bekerja sesuai dengan apa yang dia
peroleh dan dia tekuni dalam pendidikannya. Tidak berupaya hanya sekedar
mendapatkan pekerjaan tetapi juga berupaya memberikan apa yang dimilikinya yang
tentunya sesuai dengan bidangnya.
4. Dapat mengelola kelas dengan baik
Siswa menginginkan
konselor mesti mampu
menciptakan suasana pelayanan yang aktif dan menyenangkan sehingga siswa-siswa
betah mengikuti layanan bimbingan konseling di dalam kelas atau di luar kelas.
Pelayanan yang menyenangkan bukan semata-mata pelayanan yang mengharuskan siswa
untuk tertawa terbahak-bahak, melainkan sebuah pembelajaran yang di dalamnya
terdapat kohesi yang kuat antara konselor dan siswa. yang ada hanyalah jalinan
komunikasi yang saling mendukung.
5.
Disiplin
Konselor diharapkan siswa harus memberikan contoh yang baik dengan
kedisiplinan seperti: datang tepat pada waktunya. Apabila dalam kegiatan
pelayanan bimbingan konseling konselor tidak dapat hadir, hendaknya guru konselor
menginformasikan misal dengan menulis surat untuk kepala sekolah serta mengutus
salah satu konselor yang lain untuk memberikan tugas atau kegiatan kepada
siswa, Karena kedisiplinan awal dari kesuksesan
dan disiplin pula yang harus ditanamkan pada diri siswa.
6. Bisa menjadi tauladan yg baik bagi siswa
sebagai peserta didik
Konselor
akan mendidik dan membentuk kerpibadian siswa, maka konselor diharapkan siswa
mampu menjadi teladan bagi mereka. Siswa akan melihat, mencontoh dan
mempratekkan apa yang disampaikan dan dilakukan oleh konselor mereka.
7. Bisa memahami siswa
”Hubungan
antara konselor dan murid dapat dijalin dengan pendekatan didaktik metodik yang
bernuansa “pedagogis”. Artinya, interaksi antara guru dan murid tidak dijalin
dengan komunikasi yang “kaku” seperti “orang yang serba tahu” dengan “anak yang
serba tidak tahu”.[2]
Dengan demikian, sensitivitas konselor lebih mengarah kepada upaya untuk
memberikan pelayanan secara prima kepada siswa. Pelayanan semacam ini akan
terwujud manakala konselor benar-benar dapat memerankan diri sebagai
fasilitator, bukan sebagai orang yang menceramahi siswa.
8. Mampu memberi motivasi dan nasehat
Konselor
ialah pendidik yang dalam kesehariannya bergaul dan beraktivitas memotivasi,
mengarahkan serta membimbing kemajuan siswa sebagai peserta didiknya. Itulah
sebabnya, tanpa konselor yang profesional niscaya kualitas pendidikan kurang
dapat dicapai. Konselor
harus mampu memberikan inspirasi yang ideal terhadap siswa.
9.
Berpenampilan
menarik
Intensitas pertemuan
antara konselor dan siswa di sekolah berlangsung hampir setiap hari, baik pada
jam pelayanan ataupun diluar jam pelayanan bimbingan konseling. Konselor adalah
teladan/contoh bagi siswa-siswi di sekolah, baik tingkah laku maupun gaya
berpenampilan secara tidak langsung akan di contoh oleh siswanya. Oleh sebab
itu, konselor diharapkan dapat berpenampilan menarik dan rapi. Selain
mencontohkan kepada siswa supaya berpakaian rapi, juga memberikan kesan
berwibawa.
10.
Mengikuti
perkembangan zaman
Seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, konselor diharapkan dapat selalu mengikuti
perkembangan yang ada. Jadi konselor dapat menginformasikan pada siswa apa-apa
saja yang terjadi, sehingga siswa dapat mengikuti perkembangan zaman.
[1] Chasadja, Guru Seberapa
Besar Pengaruhnya untuk Kita, tersedia: http://Chasadja.Wordpress.Com/2008/07/03/Guru-Seberapa-Besar-Pengaruhnya-Untuk-Kita/,
(Juli 3, 2008)
[2] Ibid., hal. 4
0 komentar:
Posting Komentar